Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

MENANGISLAH, BULAN

MENANGISLAH, BULAN Sakit. Perih. Sedih. Keadaanmu saat ini. Kilaumu di kalahkan awan. Begitu mudah digantikan. Seakan lemah tanpa perlawanan. Bulan, kau punya kekuatan. Bangkitlah melawan. Berikan cahaya terang. Kau tak patut diremehkan. Bulan, kau tak sendirian. Kau bersama bintang. Yang menemanimu setiap malam. Aku tau kau sedih. Aku tau ini perih. Aku tak berhak  memaksamu. Jika itu keinginanmu. Menangislah, bulan. Rifan, 2017.

KEHAMPAAN ADALAH TEMAN

KEHAMPAAN ADALAH TEMAN Awalnya, aku tak mengenalmu. Kau datang dalam keheningan. Saat jiwaku merasa kehilangan. Aku mencoba menolak. Namun kau terus mendesak. Siapa dirimu? Mencoba masuk di kehidupanku. Akupun menyerah. Terpaksa mengalah. Dan menerimamu dengan pasrah. Aku baru sadar. Kau adalah sosok itu. Ya, akhirnya aku tau. Kehampaan. Itulah namamu. Kau selalu menemaniku. Dalam malam penuh rindu. Dalam tangis penuh harap. Denganmu ku tersenyum. Karena kau, adalah temanku. Rifan, 2017.

SANG PENGEJAR ANGIN

SANG PENGEJAR ANGIN Tuhan tau, harapanku. Tuhan tau, keinginanku. Tapi Tuhan tak bisa membantu. Itu karena dirimu. Karena dirimu sengaja menjauh. Karena dirimu sengaja menghindariku. Hatiku seakan lumpuh. Itu karena dirimu. Kamu bagaikan angin. Membuat aku berharap. Tapi, kamu hanya berhenti sejenak. Kemudian berlalu tanpa mengucap. Aku sang pengejar angin. Yang sadar tak akan berhasil. Namun berharap menuai hasil. Tuhan, aku serahkan semuanya. Dalam gelap ku berdoa. Semoga datang sebuah cahaya. Yang kan mengubah segalanya. Rifan, 2017.